Penyakit Berbahaya Diabetes Menyerang Semua Usia

Ancaman kesehatan bernama penyakit diabetes kini semakin nyata dan tidak lagi memandang usia. Dulu dianggap sebagai penyakit orang tua, kini penyakit diabetes dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa muda. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per tanggal 10 Mei 2025 menunjukkan adanya tren peningkatan kasus penyakit diabetes di berbagai kelompok usia, menggarisbawahi betapa berbahayanya penyakit metabolik ini jika tidak dicegah dan ditangani dengan baik.

Dr. Faisal Amir, kepala divisi endokrinologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, pada hari Kamis, 15 Mei 2025, dalam sebuah seminar kesehatan yang diadakan di Auditorium Utama RSCM, menyampaikan keprihatinannya mengenai fenomena ini. “Kita melihat peningkatan kasus diabetes tipe 1 pada anak-anak dan remaja, serta lonjakan kasus diabetes tipe 2 pada usia produktif akibat perubahan gaya hidup yang kurang sehat,” jelasnya. Menurut Dr. Faisal, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan tinggi gula dan lemak, serta stres menjadi faktor risiko utama yang menyebabkan diabetes menyerang berbagai kelompok usia.

Lebih lanjut, Dr. Faisal menjelaskan bahwa diabetes yang tidak terkontrol dapat memicu berbagai komplikasi serius yang mengancam jiwa. Komplikasi tersebut meliputi penyakit jantung dan pembuluh darah, stroke, gagal ginjal, kebutaan akibat retinopati diabetik, kerusakan saraf (neuropati), serta luka yang sulit sembuh dan berujung pada amputasi. “Penting untuk dipahami bahwa diabetes bukanlah sekadar masalah gula darah tinggi, tetapi merupakan penyakit sistemik yang dapat merusak berbagai organ tubuh,” tegasnya.

Menyikapi peningkatan kasus diabetes yang mengkhawatirkan ini, berbagai upaya pencegahan dan deteksi dini terus digalakkan. Pada tanggal 12 Mei 2025, di Balai Desa Sukamaju, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Puskesmas setempat bekerja sama dengan Babinsa Koramil 0621/Cileungsi, Serda Agus Wijaya, mengadakan kegiatan pemeriksaan gula darah gratis bagi seluruh warga usia produktif. “Kegiatan ini bertujuan untuk mendeteksi dini adanya potensi penyakit diabetes sehingga penanganan dapat segera dilakukan,” ujar Kepala Puskesmas Cileungsi, dr. Siti Aminah, saat ditemui di lokasi acara.

Pencegahan penyakit diabetes dapat dilakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat sejak dini. Hal ini meliputi menjaga pola makan seimbang dengan memperbanyak konsumsi serat, membatasi asupan gula, garam, dan lemak jenuh, berolahraga secara teratur minimal 3-5 kali seminggu dengan durasi minimal 30 menit, menjaga berat badan ideal, serta menghindari rokok dan minuman beralkohol. Bagi individu yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit diabetes, penting untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar risiko dapat terdeteksi lebih awal.

Kesadaran akan bahaya penyakit diabetes dan pentingnya pencegahan harus terus ditingkatkan di seluruh lapisan masyarakat. Dengan upaya bersama, diharapkan angka kejadian penyakit diabetes dapat ditekan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia dapat meningkat. Ingatlah, diabetes bisa menyerang siapa saja, tanpa mengenal usia.