Nyeri kaki yang muncul saat berjalan dan mereda saat istirahat bisa menjadi tanda adanya masalah serius pada pembuluh darah Anda. Kondisi ini dikenal sebagai Penyakit Arteri Perifer (PAD), di mana terjadi penyempitan arteri yang memasok darah ke kaki dan tungkai. Pembuluh darah yang menyempit ini menyebabkan aliran darah yang tidak memadai, menimbulkan rasa sakit dan potensi komplikasi. Menurut laporan dari Pusat Data Kesehatan pada tanggal 5 April 2024, kasus PAD cenderung meningkat pada kelompok usia di atas 50 tahun, terutama bagi mereka dengan riwayat merokok dan diabetes.
PAD disebabkan oleh aterosklerosis, yaitu penumpukan plak lemak di dinding arteri. Seiring waktu, plak ini mengeras dan menyempitkan arteri, membatasi aliran darah kaya oksigen ke otot-otot di kaki. Gejala paling umum dari PAD adalah klaudikasio, yaitu nyeri otot atau kram di kaki yang dipicu oleh aktivitas fisik dan mereda setelah beberapa menit istirahat. Nyeri ini bisa terjadi di betis, paha, atau bokong. Selain klaudikasio, gejala lain yang mungkin muncul meliputi mati rasa atau kelemahan di kaki, kulit dingin pada salah satu kaki dibandingkan yang lain, perubahan warna kulit kaki, luka pada kaki yang sulit sembuh, pertumbuhan rambut yang melambat atau hilang pada kaki, serta kuku kaki yang tumbuh lebih lambat.
Faktor risiko utama PAD meliputi merokok, diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, obesitas, dan riwayat keluarga penyakit jantung atau stroke. Diagnosis PAD umumnya melibatkan pemeriksaan fisik, pengukuran ankle-brachial index (ABI) yang membandingkan tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan, serta pencitraan seperti USG Doppler atau angiografi. Deteksi dini sangat penting karena PAD yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk luka kronis, infeksi, dan dalam kasus ekstrem, amputasi.
Penanganan PAD berfokus pada pembuluh darah yang terdampak. Strategi pengobatan meliputi perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, mengontrol diabetes dan tekanan darah, serta diet sehat. Dokter juga mungkin meresepkan obat-obatan untuk mencegah pembekuan darah, menurunkan kolesterol, atau pembuluh darah melebarkan. Pada kasus yang lebih parah, prosedur medis seperti angioplasti (pelebaran arteri menggunakan balon) atau bypass graft (pembuatan jalur baru di sekitar arteri yang tersumbat) mungkin diperlukan. Rekomendasi dari Perkumpulan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Indonesia (PERKI) pada hari Rabu, 17 Mei 2024, menekankan pentingnya rehabilitasi vaskular untuk meningkatkan kemampuan berjalan dan kualitas hidup pasien. Konsultasi dengan tenaga medis profesional adalah langkah pertama untuk penanganan yang tepat.
