Sejarah rumah sakit di Indonesia adalah cerminan panjang perkembangan peradaban dan ilmu kedokteran di tanah air. Jauh sebelum bangunan megah berdiri, konsep perawatan terpusat bagi yang sakit telah ada dalam bentuk yang sederhana. Namun, tonggak penting perkembangan rumah sakit modern di Indonesia tak lepas dari pengaruh kolonialisme.
Era Kolonial: Awal Mula Rumah Sakit Modern
Rumah sakit pertama di Indonesia didirikan oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) pada abad ke-17 di Batavia (kini Jakarta). Awalnya, fasilitas ini lebih ditujukan untuk melayani kepentingan militer dan pegawai VOC beserta keluarganya. Seiring waktu, kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang lebih luas mulai disadari.
Pada masa pemerintahan Thomas Stamford Raffles di awal abad ke-19, perhatian terhadap kesehatan masyarakat mulai meningkat. Rumah sakit yang didirikan pada era ini, meskipun masih berfokus pada kepentingan kolonial, menjadi cikal bakal institusi pelayanan kesehatan yang lebih terstruktur.
Abad ke-19 dan Awal Abad ke-20: Perkembangan Lebih Lanjut
Memasuki abad ke-19, dengan perkembangan ilmu kedokteran Barat, rumah sakit mulai bertransformasi menjadi pusat perawatan medis yang lebih komprehensif. Pemerintah kolonial Belanda mendirikan beberapa rumah sakit besar di kota-kota penting seperti Rumah Sakit Jiwa Bogor (RSMM) yang didirikan pada tahun 1882, menjadikannya salah satu rumah sakit tertua di Indonesia. Selain itu, berdiri pula RS PGI Cikini (1895) di Jakarta yang awalnya merupakan rumah pelukis Raden Saleh.
Pada awal abad ke-20, didirikan Centrale Burgerlijke Ziekenhuis (CBZ) pada tahun 1919 yang kini dikenal sebagai Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) di Jakarta. RSCM menjadi pusat pendidikan kedokteran dan pelayanan kesehatan yang penting hingga saat ini. Di Surabaya, RSUD Dr. Soetomo juga memiliki akar sejarah yang panjang, dimulai dari কমপ্লেks rumah sakit pada masa kolonial. Setelah Kemerdekaan: Pembangunan dan Pemerataan
Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas dan aksesibilitas layanan kesehatan, termasuk melalui pembangunan rumah sakit di berbagai wilayah. Fokus utama adalah memeratakan pelayanan kesehatan agar dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, tidak hanya di perkotaan namun juga di daerah-daerah terpencil.