Dalam penatalaksanaan pasien, terutama mereka yang memiliki riwayat diabetes mellitus, alat kesehatan yang akurat dan cepat sangat dibutuhkan untuk memantau kadar gula darah. Salah satu alat kesehatan umum yang memegang peranan penting dalam hal ini adalah glukometer. Alat elektronik portabel ini memungkinkan tenaga medis untuk mengukur kadar glukosa dalam darah pasien dengan cepat dan mudah, baik di lingkungan rumah sakit maupun dalam pemantauan mandiri di rumah. Penggunaan glukometer menjadi bagian integral dari manajemen diabetes untuk mencegah komplikasi akut maupun kronis.
Sejarah perkembangan glukometer dimulai pada pertengahan abad ke-20. Awalnya, pengukuran gula darah memerlukan proses laboratorium yang memakan waktu. Namun, dengan inovasi teknologi, glukometer portabel pertama kali diperkenalkan pada tahun 1970-an, merevolusi cara pemantauan gula darah. Glukometer modern semakin canggih dengan fitur-fitur seperti memori penyimpanan hasil pengukuran, konektivitas dengan aplikasi seluler, dan bahkan sistem pemantauan glukosa berkelanjutan (Continuous Glucose Monitoring/CGM), meskipun CGM lebih sering digunakan untuk pemantauan jangka panjang di luar setting akut rumah sakit.
Cara kerja glukometer umumnya melibatkan pengambilan sampel darah kecil, biasanya dari ujung jari pasien, menggunakan alat lancing steril. Darah tersebut kemudian diteteskan pada strip tes khusus yang mengandung bahan kimia tertentu. Glukometer akan membaca reaksi kimia antara glukosa dalam darah dan bahan kimia pada strip tes, lalu menampilkan hasilnya dalam bentuk angka kadar gula darah (biasanya dalam satuan mg/dL atau mmol/L) pada layar digital. Proses pengukuran ini biasanya hanya membutuhkan waktu beberapa detik, menjadikannya sangat efisien untuk penggunaan di rumah sakit yang seringkali memerlukan pengukuran berulang dalam waktu singkat.
Penggunaan glukometer sebagai alat kesehatan sangat krusial dalam berbagai situasi di rumah sakit. Di unit gawat darurat, pengukuran gula darah cepat dengan glukometer dapat membantu mengidentifikasi dan menangani kondisi hiperglikemia (gula darah tinggi) atau hipoglikemia (gula darah rendah) yang dapat mengancam jiwa. Di ruang rawat inap, pemantauan kadar gula darah secara teratur dengan glukometer membantu tim medis dalam menyesuaikan dosis insulin atau obat antidiabetes oral pasien. Misalnya, perawat di Ruang Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang pada hari Selasa, 6 Mei 2025, melakukan pengukuran gula darah pasien diabetes setiap 4 jam menggunakan glukometer untuk memastikan kadar gula darah tetap dalam rentang target terapi.
Sebagai alat kesehatan yang vital dalam manajemen diabetes, glukometer tersedia di berbagai unit di rumah sakit. Petugas kesehatan dilatih secara khusus untuk menggunakan glukometer dengan benar dan memastikan hasil pengukuran yang akurat. Kalibrasi glukometer secara berkala dan penyimpanan strip tes yang tepat juga penting untuk menjaga keandalan alat ini. Dengan kemudahan penggunaan dan kecepatan hasilnya, glukometer menjadi alat kesehatan yang tak tergantikan dalam upaya meningkatkan kualitas hidup pasien diabetes di lingkungan rumah sakit dan di rumah.