Bukan Bagian Normal Penuaan: Mengurai Alasan Usia Jadi Faktor Utama Demensia

Banyak orang salah mengira demensia, khususnya Alzheimer, sebagai bagian normal dari proses penuaan. Persepsi ini keliru. Meskipun risiko penyakit ini meningkat seiring bertambahnya usia, demensia adalah penyakit. Memahami mengapa usia menjadi faktor risiko utama adalah kunci untuk menguak mitos dan meningkatkan kesadaran.

Seiring bertambahnya usia, otak mengalami perubahan struktural dan fungsional. Akumulasi protein abnormal seperti beta-amyloid dan tau, yang merusak sel saraf, menjadi lebih mungkin terjadi. Proses ini berlangsung lambat, bertahun-tahun sebelum gejala seperti pikun atau kebingungan muncul.

Meskipun demikian, tidak semua orang yang menua akan terkena demensia. Otak yang sehat memiliki mekanisme untuk melawan atau membersihkan protein berbahaya ini. Namun, seiring waktu, efisiensi mekanisme ini menurun. Inilah mengapa usia tua menjadi periode rentan.

Penuaan juga sering kali dibarengi oleh kondisi kesehatan lain. Penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol tinggi, bisa merusak pembuluh darah otak. Kerusakan ini, jika dibiarkan, dapat mempercepat penurunan kognitif dan meningkatkan risiko demensia.

Faktor genetik juga berperan. Ada gen tertentu yang dapat meningkatkan kerentanan seseorang terhadap demensia. Gen APOE-e4, misalnya, membuat proses penuaan otak lebih rentan terhadap kerusakan. Namun, memiliki gen ini tidak menjamin seseorang akan menderita demensia.

Maka, penting untuk ditekankan bahwa demensia bukanlah bagian normal dari kehidupan lansia. Pikun yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti lupa cara mengemudi atau mengenali wajah keluarga, adalah gejala penyakit yang memerlukan perhatian medis. Ini bukan hal yang wajar.

Gaya hidup sehat adalah salah satu senjata terbaik untuk melawan risiko ini. Olahraga teratur, pola makan seimbang, tidur yang cukup, dan aktivitas yang menstimulasi otak dapat membantu memelihara fungsi kognitif. Ini dapat menunda atau bahkan mencegah timbulnya gejala demensia.

Dengan demikian, kita harus menghentikan pandangan bahwa demensia adalah bagian normal dari penuaan. Mendorong deteksi dini, mempromosikan gaya hidup sehat, dan memberikan edukasi adalah langkah krusial untuk menghadapi tantangan ini. Kita bisa membantu diri sendiri dan orang-orang yang kita sayangi.