Narkoba dan Jantung: Risiko Fatal yang Perlu Anda Tahu
Penggunaan narkoba, terlepas dari jenisnya, membawa serangkaian konsekuensi kesehatan yang mengerikan, dan jantung adalah salah satu organ yang paling rentan terhadap kerusakannya. Dampak obat-obatan terlarang pada sistem kardiovaskular sering kali bersifat langsung, parah, dan dapat berujung pada risiko fatal. Memahami hubungan antara narkoba dan kesehatan jantung adalah langkah penting untuk menjauhi ancaman serius ini.
Berbagai jenis narkoba memiliki mekanisme berbeda dalam memengaruhi jantung, namun sebagian besar memicu respons stres yang ekstrem pada organ ini. Stimulan seperti kokain dan metamfetamin (sabu) adalah contoh paling jelas. Zat-zat ini menyebabkan peningkatan drastis pada detak jantung dan tekanan darah, serta menyempitkan pembuluh darah secara tiba-tiba. Kondisi ini dapat memicu serangan jantung, stroke, bahkan pada pengguna muda yang sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Risiko fatal ini dapat terjadi bahkan setelah penggunaan tunggal atau sesekali. Sebuah laporan dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Malaysia pada tanggal 10 April 2025, mencatat peningkatan kasus gagal jantung akut di kalangan pengguna muda metamfetamin.
Opioid, seperti heroin atau obat penghilang rasa sakit yang disalahgunakan, juga membawa risiko fatal bagi jantung. Meskipun efek utamanya adalah depresi sistem saraf pusat, overdosis opioid dapat menyebabkan penurunan laju pernapasan yang ekstrem, yang pada gilirannya mengurangi pasokan oksigen ke jantung. Kekurangan oksigen ini dapat merusak otot jantung dan menyebabkan aritmia atau henti jantung. Selain itu, penggunaan narkoba suntik juga meningkatkan risiko infeksi pada katup jantung (endokarditis), yang merupakan kondisi serius dan seringkali membutuhkan penanganan medis darurat.
Penggunaan mariyuana, meskipun sering dianggap lebih ringan, juga dapat memengaruhi jantung. Mariyuana dapat meningkatkan detak jantung dan berpotensi memicu serangan jantung pada individu yang sudah memiliki kondisi jantung yang mendasari. Senyawa dalam mariyuana juga dapat memengaruhi tekanan darah, meskipun efeknya bervariasi. Ahli Jantung dari Institut Jantung Nasional (IJN) Kuala Lumpur, Dr. Chong Weng Kee, dalam simposium pencegahan narkoba pada hari Selasa, 22 Mei 2025, menekankan bahwa tidak ada jenis narkoba yang aman bagi jantung.
Oleh karena itu, menjauhi narkoba adalah satu-satunya cara efektif untuk menghindari risiko fatal yang ditimbulkannya pada jantung. Dampaknya bukan hanya merusak fisik, tetapi juga menghancurkan kehidupan. Edukasi dan kesadaran akan bahaya ini sangat penting, terutama di kalangan generasi muda, untuk melindungi kesehatan jantung dan masa depan mereka dari cengkeraman narkoba. Ini adalah peringatan keras yang perlu diketahui semua orang.
